Jumat, 15 Oktober 2010

Popok Pri


12 Oktober 2010

Pukul 17.00 WITA, saat les B. Indonesia.

Pak Syafiq dengan gaya khas masih menerangkan dengan serius. US3 juga tak kalah serius. Zul bersungut-sungut memperhatikan, Cindy sampai harus menyeka hidung berkali-kali saking seriusnya, begitu juga Nina Rainda. Tak ragu-ragu mereka menyeka hidung mereka yang mulai berair sebab semua konsentrasi mereka tertuju pada Pak Syafiq. Ninin dkk tak kalah serius. Ninin yang biasanya ribut, diam. Sampe-sampe Pak Syafiq harus memujinya agar ia mau berkicau lagi. Lalu bagaimana dengan penulis?? (Eh salah, jangan ditanya. Penulisnya lagi asyik menulis) di deretan bangku laki-laki, timbul tenggelam suara tawa-tawa kecil. Pak Syafiq cuek bebek saja, “biasa cari perhatian,” gumamnya. Lambat laun, suara tawa itu muncul ke permukaan, ditambah ekspresi Apriadi, tetua US3 merah padam (kayak cabe matang), dan ditunjuk-tunjuk sama anak – anak yang di sekitarnya. Pak Syafiq tertantang, “ada apa ini heh?” Beliau melangkah maju. Tawa mereka tak kunjung padam. Sepertinya aura ‘bingis bin serem’ Pak Syafiq tidak mempengaruhi jiwa mereka yang sedang berbahagia. Zul/Eka/The Mother of US3, spontan juga melihat ke arah Apriadi. “Kan ributna kanak ine? Ndek na pada merhatikan Pak Syafiq ke? Ndak sopan sekali. Padahal saya kan pengen ikut ribut. (HAHHH??)” , eka bergumam dalam hati. Dan apakah yang telah Eka lihat???????

Dalam hitungan detik, wajah eka yang begitu polos bin lugu berubah drastis!! (Eka, apa gitaq da? Astaga!!) Air mata eka sampai keluar saking terharu, eh saking ketawa terpingkal-pingkal.
Ada apa gerangan antara Apriadi dan kantong putih??
Pak Syafiq tanpa ragu-ragu langsung menyeret Apriadi ke depan kelas. Kelas hening sejenak. Pak Syafiq terkenal killer. (Mari kita hitung mundur. 3 , 2 , 1 )
Hua ha ha ha ha ha ha…….seisi kelas US3 tertawa. Tak ketinggalan Pak Syafiq. Ha ha ha ha….
Apriadi bersikeras kembali duduk, tapi Pak Syafiq memegang tangannya erat. Ia tak berkutik. Semua cewek US3 yang melihat, tidak tahan menahan tawa. Wajah mereka habis merah padam. Lia Nanda yang duduk di bangku deretan paling depan, tertawa dengan mengalihkan wajah mereka. Eka masih terus beristigfar, entah apa yang ia pikirkan. Spontan saja, Pian, Kholid dan temen-temen yang punya HP kamera mengabadikan moment-moment bersejarah itu. “priadi Sang Penemu Fungsi Kantong” langsung tersimpan di HP mereka. Sungguh hebat penemuan kali ini. Gumam Pak Syafiq.Yang kemudian disambut oleh ringkikan bel pertanda sekolah telah usai. Akh… bukan demi saja yang nangis hari ini, US3 nangis bangga oleh “Apriadi Sang Penemu”.  =D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar